Welcome to kela2tkjbligo
I LOVE SMKMBLIGO

Minggu, 16 Januari 2011

CARA MENGINSTALL DAN MENGKONFIGURASI ROUTER

LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET

Untuk LAN, kita menggunakan ip address class C, dengan network 192.168.10.0/24.
Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.10.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.

Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”

1. Set IP untuk masing² ethernet card

ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 (public)

ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2 (local)

Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:

ip address print

Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar

ping 192.168.1.1
ping 192.168.10.10

2. Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1

3. Setting DNS

ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes

Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.

Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar

4. Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading

Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.

ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar

5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah.. 8)
* Membuat IP Address Pool

ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254

* Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155

* Menambahkan Server DHCP

ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener

6. Management Bandwidth

Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control, idea: (saya menggunakan simple que supaya lebih mudah ;

queue simple add name=”Billing” target-address=192.168.10.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=Local queue=default priority=8 limit-at=16000/32000 max-limit=16000/64000

queue simple add name=”Kasir” target-addresses=192.168.10.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=Local parent=Shaping priority=8 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/256000 total-queue=default

Lanjutkan perintah tersebut untuk semua client yang ingin di limit bnadwithnya.

7. Graphing

Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.

tool graphing set store-every=5min

Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.

tool graphing interface add interface=all store-on-disk=yes

Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:

http://192.168.10.1/graphs/

Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.

Kamis, 13 Januari 2011

Menginstalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Graphical User Interface)


Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer. Pengertian sistem operasi secara umum adalah suatu pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga memudahkan penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer.
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.
Sistem operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu berupa mode text dan mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah satu mode instalasi sistem operasi komputer dengan tampilan text. Mode text digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan mempercepat proses instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang menarik dibandingkan dengan mode Grafis (GUI).
Metode instalasi sistem operasi berbasis GUI, mempunyai tampilan grafis yang lebih menarik dan memudahkan dalam proses instalasi sehingga sering dipilih oleh pemakai sistem operasi. Dengan perkembangan hardware komputer yang semakin baik menjadikan faktor kecepatan tidak menjadi kendala dalam proses instalasi.
Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah komputer baik stand alone maupun jaringan diantaranya adalah Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT), Unix, San Solaris, Linux Series (Redhat, Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix), Mac, dan lain sebagainya. Masing-masing sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan analisis dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan kebutuhan.

B. Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI
Seperti pada sistem operasi yang dapat digunakan pada PC, sistem operasi jaringan juga bermacam-macam. Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan dari yang komersial sampai dengan sistem operasi yang bersifat free alias gratis. Sistem operasi memegang peranan yang sangat vital terhadap program yang akan berjalan. Pemilihan sistem operasi harus disesuaikan dengan kebutuhan baik hardware, program yang akan dipakai maupun user yang akan memakai sistem.
Microsoft Windows NT, Windows 2000 Server dan Windows 2003 Server merupakan sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan lisensi komersial. Untuk menggunakan sistem operasi jaringan dari Microsoft kita harus membayar lisensi atau membeli sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara pengguna dengan perusahaan.
Selain Microsoft perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan adalah Unix, San Solaris dan perusahaan lainnya. Salah satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara dengan free adalah Linux. Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds, mengusung proyek open source dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence) yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang haknya tetapi orang lain dimungkinkan untuk menyebarkan, memodifikasi, atau bahkan menjual kembali program tersebut tetapi dengan syarat source code asli dan hak cipta harus diikutsertakan dalam distribusinya. Dengan konsep ini semua orang
dapat ikut mengembangkan sistem operasi dan software berbasis linux.
Dengan lisensi GNU/GPL Linux menjadi salah satu sistem operasi yang mengalami perkembangan yang sangat cepat, karena Linux dikembangkan oleh komunitas pengguna sistem operasi open source. Kelemahan sistem operasi atau yang sering disebut dengan “Bug” akan segera diperbaiki oleh komunitas pengguna linux dan dapat langsung didistribusikan dengan free. Dengan demikian sistem operasi Linux menjadi sistem operasi yang up to date setiap saat.
Mungkin anda masih bingung dengan Lisensi GNU/GPL, kalau demikian perusahaan atau orang yang mengembangkan Linux dari mana mendapat keuntungan?. Yang dimaksud dengan GNU/GPL disini adalah bahwa sistem operasi yang dikembangkan memang bersifat free tetapi pengembang dapat juga menjualnya dengan harga yang tidak terlalu mahal dan perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari jasa pelayanan instalasi, pelatihan, implementasi sistem dan lain sebagainya.

Rabu, 12 Januari 2011

MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS WAN ( WIDE AREA NETWORK )

MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
1. Merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi Alat.
· Daftar Kebutuhan dan spesifikasi WAN
· Buku manual
· Gambar topologi
Lingkup belajar: Prinsip dasar jaringan berbasis luas
Keterampilan: Merencanakan dan memilih perangkat jaringan sesuai dengan
fisik, jarak dan kondisi lokasi.
2. Menginstalasi Wide Area Network
· prosedur/SOP instalasi
· perangkat/peralatan instalasi
· perangkat sesuai dengan manual tiap-tiap komponen
lingkup belajar: jenis dan fungsi perangkat WAN
keterampilan: memasang perangkat WAN
3. Menyambung/Memasang Perangkat Secara Fisik dan Logical Serta Setting
     Perangkat Menggunakan Software.

Perangkat WAN contoh antenna omni, grid dan lain-lain disambung secara fisik
dan setting (fisik dan software) dengan buku manual.
Lingkup belajar: Teknik media wireless (standar, 802.11a, 802.11b, 802.11g dll)
Keterampilan: memasang perangkat Wave LAN.
4. Menguji WAN
    Hasil pemasangan perangkat WAN diuji dengan software maupun alat ukur.
    Lingkup belajar: pengukuran kualitas system jaringan dengan software dan alat
    ukur.

 
Alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan wireless
antara lain:
1.Komputer yang digunakan sebagai router
2.Card wireless LAN (WiFi) atau USB Wireless LAN (WLAN)
3.Kabel coax atau kabel USB.
*Peralatan lainya:
  A.Pigtail
  B.Antenna eksternal
  C.UTP LAN dan hub/switch.

Jika kita menggunakan komputer sebagai router. Maka kita bias menggunakan
system operasi yang dipakai baik Microsot Windows (Windows NT, Windows Server),
Linux dll. Untuk system operasi Linux sebagai router/server biasanya di set tanpa
interface grafik (mode teks) dengan harapan adanya penghematan resource
memori dan harddisk.


PERSIAPAN HARDWARE
Jika Linux digunakan sebagai system operasi dari router/server, membutuhkan
spesifikasi yang sederhana, seperti:
· Pentium 1 166MHz
· Memeori 64Mbyte
· Harddisk 3Gbyte
*Card wireless LAN atau USB WLAN
  Card wireless LAN dirancang untuk penggunaan indoor, walaupun beberapa card
  WLAN pada bagian antenna dapat kita ganti dengan antenna eksternal/outdoor.
* Penggunaan USB WLAN dapat lebih menekan biaya dan kelebihan dari sisi
  f leksibilitas.
*Pigtail
  Kabel pigtail digunakan untuk menghubungkan radio pemancar dengan antenna
  outdoor. Pigtail dibuat tidak terlalu panjang (maks. 60cm) untuk menghindari loss
  koneksi yang tinggi.
*Antenna
  Antenna berfungsi untuk menyebarkan sinyal. Pada antenna eksternal digunakan
  untuk menyambungkan titik-titik jarak jauh beberapa kilometer. Antenna bawaan
  pada radio pemancar biasanya jarak jangkauan hanya beberapa puluh meter. Ada
  banyak tipe antenna yang dapat digunakan tergantung aplikasi yang dipakai.
  *Pada sisi client, kita biasanya mengggunakan antenna directional, seperti
   antenna parabola, grid, yagi atau antenna kaleng.
  *Disisi Access point, biasanya digunakan antenna omni atau antenna sektoral.


Alat Access point mempunyai dua fungsi:
· sebagai jembatan/bridge antenna jaringan wireless dan jaringan kabel LAN
  melalui konektor RJ-45 yang umumnya tersedia dibelakang Access Point
· sebagai jembatan/bridge antarjaringan wireless. Biasanya dipakai
  menghubungkan komputer client.

Beberapa Access point mempunyai fungsi kompleks, seperti routing, DHCP server,
firewall, proxy server semua menjadi satu di dalamnya.
Seringkali kita dapat mengganti antenna bawaan dengan antenna eksternal.

6.Topologi Jaringan Wireless
   Jaringan Hybrid (Wired Network dan Wireless Network)
   Jaringan Hybrid adalah menghubungkan antara jaringan wired dan jaringan wireless 
   menggunakan akses point. Untuk menghubungkan jaringan kabel dengan jaringan
  wireless hubungkan switch dengan port LAN pada akses point.

Pada topologi di atas akses point juga terhubung ke internet melalui komputer 6
(komputer 6 ini dimisalkan sebagai komputer gateway yang ada di ISP dan
terhubung langsung dengan internet), sedangkan alamat IP Address 10.122.69.1
dimisalkan sebagai alamat yang diberikan oleh ISP kepada kita.

  MENGINSTALASI WIDE AREA NETWORK
Ada dua cara menghubungkan antar-PC dengan system wireless, yaitu sistem adhoc
dan sistem Infrastructure.
System ad-hoc
Adalah sistem peer to peer. Artinya sebuah komputer dihubungkan dengan sebuah
komputer lainnya agar saling mengenal SSID (Service Set Identifier). Jika digambarkan,
sistem ini hampIr serupa dengan sistem direct connection. Perbedaanya, sistem direct
connection masih menggunakan kabel UTP crossover atau kabel USB.
System infrastructure
Adalah hubungan antar-PC yang menggunakan suatu alat yang bernama Access
Point sebagai media penghubung dalam satu area tertentu (coverage). Access point
dapat dianalogikan dengan hub pada jaringan kabel.
Keuntungan penggunaan access point:
- Pengaturan lebih mudah.
- Tidak diperlukan sebuah PC yang harus online 24 jam untuk melayani network.
- Sistem security yang lebih terjamin. Hardware access point memiliki beberapa fitur
seperti block IP, membatasi pemakaian port, dan fitur keamanan lainnya.
Langkah-Langkah Instalasi sistem ad-hoc
Alat yang dibutuhkan:
· 2 unit PC (atau dapat juga digunakan laptop yang tersedia WiFi)
· 2 unit USB WLAN atau Card WiFi atau PCMCIA untuk laptop tanpa WiFi.
Komputer 1
Komputer pertama yang disambungkan dengan USB WLAN pada port USB, sampai
terdeteksi adanya hardware baru, kemudian instalkan driver USB yang cocok sampai
driver terinstal dengan sempurna dan alat dapat digunakan dengan baik.
Komputer pertama harus kita berikan nama SSID, misalnya [kompie1] dengan cara
*klik icon Network Wireless yang terletak di bagian kanan bawah taskbar (tray).
*Klik [advanced],akan muncul jendela [Wireless Network Connection properties]
*Klik [advanced],akan muncul jendela kecil, kemudian klik check list [Computer-tocomputer
[ad-hoc] networks only], klik [Close].
Masih di tabs [Wireless Network Connection properties] klik [Add] akan tampil jendela
baru, ketikan [kompie1] di bagian [Network name (SSID):] klik [Ok] dan tutup jendela
[Wireless Network Connection properties] dengan klik tombol [Ok].
Komputer 2
Komputer kedua disambungkan dengan USB WLAN sampai dengan terdeteksi dan
driver terinstal sempurna. Lakukan langkah yang sama seperti pada komputer
pertama sampai dengan ceklist [Computer-to-computer [ad-hoc] networks only].
Apabila setting-an benar maka akan terlihat satu broadcast atau nama SSID dari
komputer yang pertama, yaitu [kompie1].
Hal itu menunjukkan komputer kedua dapat
melakukan link ke komputer pertama.
Dengan begitu kedua komputer sudah siap
untuk saling berkoneksi yang ditunjukkan
oleh munculnya “balon tampilan” yang
menunjukkan koneksi peer to peer sudah
aktif di taskbar tray.

Instalasi Access Point
Alat yang dibutuhkan:
a. 2 unit PC
b. 1 unit access point Linksys seri WRT54G atau yang sejenis.
c. 2 unit USB WLAN beserta driver dan buku manual.
d. Kabel UTP straight
Langkah-Langkah:
Komputer  1
1. Hubungkan komputer pertama pada port WAN Access point dengan
    menggunakan kabel UTP konfigurasi straight melalui LAN card.
2. Setting IP Address LAN card pada komputer pertama dengan 192.168.1.100 dan
     subnet mask 255.255.255.0
3. Tambahkan default gateway IP Address 192.168.1.1
    Menambahkan IP address dan Default gateway pada komputer 1
4. Buka program Internet Explorer dan ketikan alamat http://192.168.1.1 (alamat
   default dari Access Point Linksys).
5. Aktifkan fungsi DHCP Pada Access Point untuk memberikan IP address secara
    dinamis pada komputer Client. Isikan Scope untuk DHCP Address antara
    192.168.1.100 – 192.168.1.150 sehingga IP Address yang diberikan pada DHCP
    Client (komputer 2) berada pada range tersebut.
- Pada DHCP Server pilih enable untuk mengaktifkan DHCP Server. DHCP
   Server ini berguna untuk memberikan alamat IP secara dinamis pada
   komputer yang terhubung secara wireless (dalam hal ini komputer 4 dan 5)
- Isikan Starting IP Address dengan alamat IP awal/pertama yang digunakan
   untuk komputer wireless
- Maximum Number of DHCP Users diisi dengan jumlah maksimum komputer
   wireless yang diperbolehkan untuk terhubung ke akses point
- Klik Save Setting untuk menyimpan konfigurasi
   Komputer  2
6. Install Wireless Adapter (USB WLAN) Pada Komputer 2
7. Setting IP Address pada komputer 2 secara dynamic :
- klik kanan icon My Network Places pada desktop lalu pilih properties
- Pilih Local Area Connection, klik kanan lalu pilih properties
- Pada menu This connection uses the following items pilih Internet Protocol
  (TCP/IP) lalu klik properties
8. Pilih Obtain an IP Address automatically, lalu klik OK
    Menghubungkan komputer #2 dengan Access Point
9. Koneksikan komputer 2 pada access point dengan meng-klik icon wireless
    connection pada system tray windows dan pilih access point yang dikehendaki
    lalu klik connect.
Tes koneksi menggunakan software DOS
10. Test koneksi dari komputer yang terhubung dengan wired dengan komputer yang
      terhubung secara wireless (misal dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya):
· Dari komputer #1, klik start dan pilih run
· Pada Tab Open isikan perintah : command
· Pada command promp ketik ipconfig untuk melihat ip address yang diberikan
   dhcp server kepada komputer ini.
· Dari komputer #2 klik start lalu pilih run
· Pada tab open ketik perintah : ping [ip komputer #1 yang diberikan oleh
  DHCP Server]
· Jika tampil tulisan Reply from…… maka koneksi ke komputer 1 berhasil
· Tetapi jika tampil tulisan request time out maka terjadi kesalahan pada saat
  setting
11. Test Koneksi dari komputer 1 dan 2 menuju LAN interface akses point
· Pada komputer 1,2 klik start lalu pilih run
· Ketik perintah : ping 192.168.1.1
· Jika tampil tulisan Reply from…… maka koneksi ke LAN interface akses point
berhasil

Instalasi Access Point Linksys WRT54G.
Alat yang dibutuhkan:
A. 6 unit PC
B. 1 unit access point Linksys seri WRT54G atau yang sejenis.
C. 2 unit USB WLAN beserta driver dan buku manual.
D. Switch atau hub.
E. Kabel UTP 
Langkah-Langkah
12. Hubungkan komputer 6 pada port WAN Akses point dengan menggunakan kabel
      UTP konfigurasi straight.
13. Setting IP Address pada komputer 6 dengan 10.122.69.254 dan subnet mask
       255.255.255.0
14. Dari jaringan yang telah dibentuk,meghubungkan switch ke port LAN akses point
      dengan cara menghubungkan kabel UTP konfigurasi straight pada salah satu port
      pada switch menuju port LAN akses point.
15. Tambahkan default gateway pada komputer 1,2 dan 3 dengan IP Address
      192.168.1.1
16. Setting IP address LAN pada wireless Access Point dengan IP 192.168.1.1 dan IP
      address WAN dengan 10.122.69.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 :
   - Pada komputer yang terhubung dengan switch (bisa dari komputer 1,2,3)
      lakukan setting akses point melalului web browser (bisa menggunakan
      internet explorer, mozilla firefox atau lainnya) dengan mengetikkan
      http://192.168.1.1 pada Address bar browser, 192.168.1.1 merupakan alamat
      default dari Access point
    - Pada Menu Internet Connection Type pilih Static IP
    - Isikan Internet IP Address dengan IP Address yang diberikan oleh ISP.
      yang diberikan adalah 10.122.69.1 dan komputer yang langsung terhubung
      ke internet adalah 10.122.69.254 (alamat gateway). Sehingga isikan Internet
      IP Address dengan 10.122.69.1 dengan subnet 255.255.255.0 dan alamat
      gateway dengan 10.122.69.254, Static DNS diisi dengan alamat DNS yang
     diberikan oleh ISP, pada praktikum ini isi dengan 202.46.5.1 dan 202.46.5.2
   - Local IP Address merupakan alamat interface LAN pada akses point. Isikan
     dengan 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0
17. Aktifkan fungsi DHCP Pada Access Point untuk memberikan IP address secara
      dinamis pada DHCP Client. Isikan Scope untuk DHCP Address antara 192.168.1.100
   – 192.168.1.150 sehingga IP Address yang diberikan pada DHCP Client (komputer
       2 dan 4) berada pada range tersebut.
   - Pada DHCP Server pilih enable untuk mengaktifkan DHCP Server. DHCP
      Server ini berguna untuk memberikan alamat IP secara dinamis pada
      komputer yang terhubung secara wireless (dalam hal ini komputer 4 dan 5)
    - Isikan Starting IP Address dengan alamat IP awal/pertama yang digunakan
      untuk komputer wireless
   - Maximum Number of DHCP Users diisi dengan jumlah maksimum komputer
      wireless yang diperbolehkan untuk terhubung ke akses point
    - Klik Save Setting untuk menyimpan konfigurasi
18. Untuk melihat routing table klik Advance routing dan klik Show routing table
19. Install Wireless Adapter Pada Komputer 3 dan 4
20. Setting IP Address pada komputer 4 dan 5 secara dynamic :
     - Pada komputer 5 dan 6, klik kanan icon My Network Places pada desktop
        lalu pilih properties
     - Pilih Local Area Connection, klik kanan lalu pilih properties
     - Pada menu This connection uses the following items pilih Internet Protocol
       (TCP/IP) lalu klik properties
21. Pilih Obtain an IP Address automatically, lalu klik OK
22. Koneksikan komputer 3 dan 4 pada access point dengan meng-klik icon wireless
      connection pada system tray windows dan pilih access point yang dikehendaki
       lalu klik connect.
23. Test koneksi dari komputer yang terhubung dengan wired dengan komputer yang
       terhubung secara wireless (misal dari komputer 1 ke komputer 4):
     · Dari komputer 4, klik start dan pilih tun
     · Pada Tab Open isikan perintah : command
     · Pada command promp ketik ipconfig untuk melihat ip address yang diberikan
       dhcp server kepada komputer ini.
     · Dari komputer 1 klik start lalu pilih run
     · Pada tab open ketik perintah : ping [ip komputer 4 yang diberikan oleh DHCP
       Server]
     · Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke komputer 1 berhasil
     · Tetapi jika tampil tulisan request time out maka terjadi kesalaha n pada saat
       setting
     · Test koneksi komputer yang lain (komputer 2 ke 5, 3 ke 4, 4 ke 2, dsb)
24. Test koneksi dari komputer wireless menuju komputer wired (misal dari computer 4
      ke komputer 1, komputer 5 ke komputer 3)
25. Test Koneksi dari komputer wired ke menuju LAN interface akses point
      · Pada komputer 1,2,3 klik start lalu pilih run
      · Ketik perintah : ping 192.168.1.1
      · Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke LAN interface akses point
        berhasil
26. Test koneksi dari komputer wired dan wireless ke alamat WAN interface dari akses
       point
     · Pada komputer 1,2,3,4,dan 5 klik start, lalu pilih run
     ·  Ketik : ping 10.122.69.1
     · Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke WAN interface akses point
       berhasil
27. Test koneksi dari komputer 1,2,3,4, dan 5 ke komputer gateway internet
       (komputer 6)
     · Pada komputer 1,2,3,4,dan 5 klik start, lalu pilih run
     · Ketik : ping 10.122.69.254
     · Jika tampil tulisan Repply from…… maka koneksi ke komputer gateway
       internet telah berhasil.
                                                      .............SELAMAT MENCOBA .............

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PADA WAN (wide area network)



.












Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau Wire Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau WAN.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:

* Tegangan Listrik

Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kitagunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/radio workstation maupun di rooter server.

* Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless

Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat WireLess disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

* Perangkat Software

Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client,ganguan ini bisa disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik IP ( Internet Protocol ),tidak jalannya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jenis ganguan software lainnya, solusinya adalah Admin harus menguasai standart server dan client.

Senin, 10 Januari 2011

Melakukan Perbaikan Dan / Setting Ulang Koneksi Jaringan

 

1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus

Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
• merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
• Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
• Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
   collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
• Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
• Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
• dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard       komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
• Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
• TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
• TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
• Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
• Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
• Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
• Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
• Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
• Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
• Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
• Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
• Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
• Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

Minggu, 09 Januari 2011

keltkj 2

SOAL

A. CARA MENGGINSTALL DAN MENKONFIGURASI ROUTER
1. Bagaimana caranya 
agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth?
2.
(ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke?
3.
(ether2 – 192.168.10.1/24) untuk sambungan ke?
4. apa singkatan dari NAT ?
5. apa singkatan dari DHCP?


B. MENGINSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN BERBASIS GUI(Graphical User Interface)
1.apa yang dimaksud dengan sistem operasi?
2.sebutkan sistem operasi dari linux series?
3.sebutkan salah satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara dengan free?
4.Linux dikembangkan pertama kali oleh?
5.apaYang dimaksud dengan GNU/GPL?
 
C.MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
1.sebutkan Alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun jaringan wireless?
2.apa kegunaan dari kabel pigtail?
3.sebutkan  keuntungan dari penggunaan access point?
4.alat alat apa saja yang dibutuhkan untuk menginstalasi acces point ?
5.apa yang dimaksud dengan Jaringan Hybrid?


D.MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT JARINGAN BERBASIS WAN
1.sebutkan faktor faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan pada perngakat jaringan wan?
2.Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat WireLess dapat disebabkan oleh faktor?
3.Tegangan listrik dapat menyebabkan gangguan pada perangkat jaringan wan apabila?
4.apa solusinya agar perangkat software tidak terjadi gangguan?
5.Ganguan perangkat jaringan  wan dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client,   gangguan  ini bisa disebabkan oleh faktor?

E. MELAKUKAN PERBAIKAN DAN ATAU SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN.
1.sebutkan Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus?
2.apa yang dimaksud dengan TBNC?
3.apa Karateristik dari topologi Star?
4.apa yang disebut dengan Kabel lurus (Straight Cable)?
5.apa yang disebut dengan Kabel Silang (Crossover Cable)?